Nah, ini adalah eksperimenku beberapa waktu terakhir ini yang mencoba mengadaptasi tenun ikat ke dalam salah satu teknik book binding. Ternyata menyenangkan, selain sebagai 'binding' motifnya juga menjadi aksen yang artistik di punggung buku. Hanya saja, binding dengan motif 'Ikat' ini lebih keren kalau bukunya cukup tebal. Ketebalan menentukan kerumitan motif. Adaptasi 'Ikat' membuatku merasa sangat-sangat beruntung tinggal di negeri dengan budaya sekaya Indonesia. Banyak motif tradisional dari berbagai daerah di Indonesia yang bisa di adaptasi ke dalam jilid 'ikat' dan jadi sumber inspirasi yang ga ada habisnya.
Tadi itu temenku telpon, "len, request dong.. bikinin tutorial cara bikin kantong gehunya tobucil.. temen nih pengen bikin, tapi lupa lagi caranya.." sebenarnya aku udah pernah bikin tutorial ini dalam bentuk ilustrasi yang dibikin sahabatku tanto, tapi ga ada salahnya aku bikin lagi khusus buat ramadhan tutorial project kali ini. Kantong gehu, begitulah aku dan teman-teman di tobucil menyebutnya. Karena kantong kertas macam ini biasanya dipakai buat bungkus gorengan (gehu,cireng, bala-bala, pisang, combro.. :D), tapi sejak awal tobucil berdiri, 2001, kantong kertas dari kertas bekas ini sudah dipakai untuk pengganti kantong kresek. Jadi teman-teman yang udah pernah berkunjung dan berbelanja di tobucil, pasti pernah bertemu dengan si kantong gehu ini. Caranya gampang banget.. Oya tutorial kali ini aku dibantu oleh Ipey dan Agus Rakasiwi sebagai model tanpa wajah..
Bahan yang dibutuhkan: kertas bekas ukuran bebas, lem kayu (lem putih).
1. Lipat kertas 1/4 dari ukuran keseluruh…
Bahan yang dibutuhkan: kertas bekas ukuran bebas, lem kayu (lem putih).
1. Lipat kertas 1/4 dari ukuran keseluruh…
Comments